SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Rabu, 12 Januari 2011

Multitester / Multimeter

Multimeter / Multitester
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :
§  Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
§  Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.
§  Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.
§  Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.
§  Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrumenttersebut.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.
Contoh Multimeter Analog

MULTIMETER ANALOG
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.       Papan skala
2.       Jarum penunjuk skala
3.       Pengatur jarum skala
4.       Knop pengatur nol ohm
5.       Batas ukur ohm meter
6.       Batas ukur DC volt (dcv)
7.       Batas ukur AC volt (acv)
8.       Batas ukur ampere meter DC
9.       Saklar pemilih (dcv, acv, ohmampere dc)
10.   Test pin positif (+)
11.   Test pin negatif (-)
  
Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :
a.  Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo,mengukur Kabel, dsb.
b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :
–         Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)
–         Mengukur (menguji) accu atau batere
c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyakampere pada accu maupun batere atau catu  daya  (adaptor).


Contoh Multimeter Digital


 


MULTIMETER DIGITAL
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
   MENGUJI RESISTOR
Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.

Nilai resistor berdasarkan kode warna.


Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai berikut :
a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.
b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor.
    Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu
    kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).
c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor
    baik, jika diam berarti resistor putus

MENGUJI TRANSISTOR PNP
a.Pastikan kaki kolektorbasis dan emitornya (anda harus mengetahui secara pasti)
b.Saklar pemilih pada multitester harus menunjuk pada ohm meter
c.Probe positif (berwarna merah) ditempelkan pada B (basis).
Probe negatif (hitam) ditempelkan pada E (Emitor), jika jarum bergerak maka pindahkanprobe negatif pada kolektor. Jika pengukuran pertama dan kedua, jarum bergerak berartitransistor baik. Jika salah satu pengukuran, jarum tidak bergerak berarti transistor rusak
MENGUJI TRANSISTOR NPN
a.              Pastikan kaki-kaki transistor, yang terdiri dari kolektoremitor dan basis.
b.             Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.
c.              Tempelkan probe negatif (hitam) pada basisProbe positif pada kolektor. Jika bergerak berarti antara kolektor dan basis baik.
d.             Pindahkan probe negaif pada kaki emitor. Jika bergerak maka emitor dan basisbaik. Jika salah satu pengukuran (atau keduanya) jarum tidak bergerak berartitransistor putus.


MENGUJI KONDENSATOR ELCO
a.         Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.
b.         Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan lurus pada salah satu kaki.
c.         Probe hitam ditempel pada kaki positif (+) dan probe merah ditempel pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum.
d.         Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensator ELCObaik.
e.         Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh berartikondensator ELCO agak rusak.
f.          Jika jarum bergerak ke kanan     kemudian tidak kembali ke kiri   (berhenti)kondensator ELCO bocor.
g.         Jika jarum tak bergerak sama sekali  berarti kondensator ELCO putus.

MENGUJI TEGANGAN PLN
Multitester juga dapat dipakai untuk menguji atau mengukur tegangan listrik dari jaringan PLN, langkah-langkahnya :
A. Putarlah saklar pemilih pada posisi ACV (perkirakan berapa volt yang diukur). Misalnya anda memperkirakan 220 v maka saklar pemilih harus lebih tinggi yaitu 250 v.
B. Masing-masing probe di tempelkan pada lubang stop kontak. Selanjutnya amati gerakanjarum pada papan skala. Anda akan tahu seberapa besar tegangan listrik yang anda ukur.


MENGUJI DIODA
A.  Putar saklar pemilih ke posisi ohm.
B.  Probe merah (+) ditempelkan pada
     kutub katoda dan probe hitam (-) ditempelkan pada kutub anoda. Jika jarum padapapan skala bergerak berarti dioda  baik, jika diam berarti putus.
Selanjutnya dibalik : Probe hitam (-) ditempelkan pada kutub katoda dan probe merah (+) ditempelkan pada kutub anoda. Jika jarum diam, berarti dioda dalam kondisi baik, jika bergerak berarti dioda rusak.

MENGUKUR TEGANGAN DC VOLT
§  Perkirakan seberapa besar DC Volt yang anda ukur. Misalnya jika 10 volt, maka saklar penunjuk harus menunjuk angka lebih besar (50 DC)
§  Probe merah ditempelkan pada kutub positif dan probe hitam ditempelkan padakutub negatif.
§  MENGUKUR AMPERE METER DC
§  Besarnya arus listrik (DC) yang mengalir dalam suatu rangkaian bisa diketahui dengan menggunakan multitester.
§  Terlebih dahulu perkirakan seberapa besar ampere yang diukur, baru kemudian saklarpemilih diposisikan pada angka yang lebih besar.




MENGUKUR TEGANGAN AC VOLT



Gunakan alas kaki kering terbuat dari bahan isolator sebagai pengaman minimal jika terjadi kejutan listrik. Ini perlu dilakukan bila dilakukan pengukuran tegangan AC yang dianggap besar. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan.Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur
contoh
 : untuk pengukuran tegangan PLN, diketahui jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, sehingga batas ukur yang harus digunakan adalah 250 atau 1000. Jika tidak diketahui nilai tegangan yang akan diukur, pilih batas ukur tertinggi.








  • Colokan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal (-) pada multimeter.
  • Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250.
  • Dalam pengukuran tegangan AC posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
  • Hubungkan kedua ujung probe (colokan) multimeter masing-masing pada dua kutub jalur tegangan PLN misalnya stop kontak.















  • Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting.
  • Dari pengukuran tersebut diperoleh penunjukan jarum sebagai berikut.








  • Cara menentukan pembacaan hasil ukur, rumus yang digunakan tidak berbeda saat kita menghitung hasil ukur tegangan DC.













BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur





Pada pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka 200 lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom bernilai 5 sehingga bila kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut maka diketahui BU=250, SM=250 dan JP=220.
sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb:

Vac = (250/250) 220
Vac = 220
Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC. Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus terhubung tengangan PLN. 




Menggunakan Multitester sebagai pengukur arus rangkaian

1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground). Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong. Dan masing
2. Kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA.

Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan masing kabel ke masing-masing kutub sekring pada PCB. Lalu ukur hasilnya.

Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
1. Kabel Merah tetap di 20A, kabel hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di - batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.

Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan segera cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tidak ada rangkaian pengontrolnya.

Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...

Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu, yang tidak ada rangkaian pengontrolnya. Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung dan dapat meledak.

Oleh karen itu gunakan selalu batere yang asli Lithium yang mengandung IC Pengontrol short Circuit didalamnya.

KETERANGAN DAN PENGERTIAN :




Arus bolak-balik / AC



Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radioatau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.

Arus searah / DC



Arus searah (bahasa Inggris direct current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yangenergi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber arus listriksearah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir padasemi-konduktorisolator, dan ruang hampa udara
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik.

Voltmeter

Merupakan alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai katoda. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
Voltmeter Analog :               Voltmeter Digital :




Ohm

Ohm (lambang: Ω) adalah satuan SI dari impedansi listrik, atau dalam kasus arus searah,hambatan listrik. Nama satuan ini berasal dari ilmuwan Georg Ohm.


Satu ohm (yang diukur oleh alat ohm-meter) adalah hambatan listrik pembawa arus yang menghasilkan perbedaan tegangan satu volt ketika arus satu ampere melewatinya.
\Omega = \dfrac{\mbox{V}}{\mbox{A}} = \dfrac{\mbox{m}^2 \cdot \mbox{kg}}{\mbox{s}^{3} \cdot \mbox{A}^2}
Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik[1] Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian. [2]

Listrik

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrikListrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
  • Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
  • Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagaielektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petirmedan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.


1 komentar:

expert mengatakan...

hade euy bermanfaat,, terimakasih banyak ilmunya

Posting Komentar


ShoutMix chat widget

TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI